03 Juli 2008

Syanita Cepat Tanggap 2

Belanja bulanan ke supermarket ‘X’ dekat rumah kami yang ada arena bermain dan restoran fastfood yang ada perosotannya adalah hal yang ditunggu-tunggu Syanita. Dia sering memeriksa lemari makanan dan memeriksa susunya masih ada atau tidak. Kalau sudah kosong, dia akan memaksa saya belanja ke “X”. Itu artinya saya dan suami harus menemani Syanita sampai 3 jam di arena bermain dan makan sambil main perosotan. Ritualnya tidak boleh berubah, beli susu, main di arena bermain lantai3, terus ke restoran burger. Pulang sambil makan eskrim. Hmmm ...

Suatu hari susunya hampir habis, Syanita dengan senyum lebar mengajak saya belanja. Karena belum makan siang, saya berkata begini kepadanya:
“Syanita kan belum makan, belum istirahat, kalau mau belanja terus main tapi belum makan, belum istirahat, nggak enak. Badannya lemes!” Maksud saya, dia makan dulu di rumah terus bobo siang dulu dan belanja sore hari. Tapi Syanita dengan cepat menjawab:
“Ya udah kalau gitu, jangan beli susu dulu, kita makan dulu di McD, nggak main perosotan. Kalau aku udah kenyang baru main perosotan sambil makan es krim terus beli susu, terus main ke atas, terus pulang.”
Saya melongo. Suami saya terbahak-bahak.
“Wah, ibu nggak bisa jawab tuh!” kata suami saya.
Terus terang saya kehilangan kata-kata untuk menjawabnya. “Jawaban yang pinter!” pikir saya dalam hati. Saya dan suami mengalah, menemami Syanita makan, beli susu dan main. Ritual pun sudah mulai berubah!

Tidak ada komentar: