10 November 2008

Aki Masih Ada Umur

Suatu hari Syanita bertanya, “Bu kenapa Nenek Iwing (mendiang ibu saya) meninggal?”
“Karena sakit.” jawab saya
“Kenapa Aki nggak meninggal?”
Wah, saya kelabakan. “Karena aki masih ada umurnya!” Itulah jawaban yang bisa saya berikan.
Saya tidak menyangka kalau jawaban saya yang sepintas itu akan diingat terus oleh anak saya. Beberapa waktu kemudian Syanita bertanya kepada aki-nya. “Aki, kenapa belum meninggal?” Aki tersentak kaget. Belum siap dengan jawaban, ternyata Syanita sudah memberikan jawaban sendiri. “Karena aki masih ada umurnya.” kata Syanita mantap. Aki terkesima.
“Oh, iya betul!” kata aki. “Tahu dari mana kamu?” tanya aki.
“Iya, kalau belum meninggal itu karena masih ada umurnya.” Syanita menjelaskan. Aki hanya mengangguk setuju. Lalu dengan iseng aki bertanya,
“Kalau aki kapan meninggalnya ya?”
Dengan cepat Syanita menjawab,
“Tahun depan!” Aki tertegun.
Saya yang kebetulan mendengarkan percakapan mereka ikut tertegun.
“Ih, Syanita, ngawur aja kamu!” kata saya.
Kata aki, “Nggak apa-apa tahun depan juga, aki kan sudah 73 tahun. Tua!”
Lalu aki berkata kepada saya, “Wah, bapa jadi takut, harus giat ibadah nih, jangan-jangan bener kata Syanita!” Saya hanya terbengong-bengong. Speechless.

Tidak ada komentar: