20 Juni 2008

Syanita – Jujur dan Teguh

Karena suami berkantor di lantai atas rumah kami, sehari-hari ada di rumah, keluar rumah kalau ada urusan. Suatu hari, pulang dari rumah temannya, (meskipun belum 4 tahun sudah senang main di rumah temannya) Syanita mencari-cari Mpapnya. Dia naik ke lantai atas tapi Mpap tidak ada. Saya sedang menyetrika. Saya mendiamkan saja, karena suami ada di kamar.
“Bu, Mpap mana?”
Bukannya menjawab jujur saya malah menggodanya.
“Mpap pergi.”
“Kok aku nggak diajak ya?” jawabnya memelas.
Saya terus menggodanya.
“Enakkan nggak ada Mpap ya!” pancing saya
Syanita melihat ke arah saya. Tidak langsung menjawab pancingan saya.
“Ibu mah lebih seneng nggak ada Mpap di rumah, nggak ada yang berisik!” saya terus memancing.
Akhirnya dia menjawab dengan ragu-ragu “Iya ya.. Seneng nggak ada Mpap!”
Tapi matanya menerawang.
“Nggak Bu, aku mah senang di rumah ada Mpap!”
Saya yakin suami saya mendengar semuanya, karena kamar tak jauh dari tempat saya menyetrika.
“Ibu mah nakal. Aku mah suka Mpap ada di rumah!”
Sambil berkata begitu Syanita berlari ke kamar. Pecah suara tawa dari dalam kamar. Mpap tertawa disusul Syanita. Terdengar suami saya bertanya, “Tadi bilang apa?”
“Aku mah bilang, aku seneng ada Mpap. Ibu yang bilang nggak seneng katanya, Mpap! Bukan aku.” Syanita menjawab dengan penuh kepastian.
“Ya, Mpap juga denger” balasnya.
Saya hanya ikut tertawa. Wah, bangga sekali suami saya karena pengakuan putrinya itu. Saya senang karena anak saya tidak mudah dipengaruhi, meskipun oleh ibunya sendiri.

Tidak ada komentar: